IBUmu … IBUmu … IBUmu … !!! | refleksi hari ibu

IBU adalah satu hal yang kita tidak bisa memilih dalam kehidupan ini. Kita tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi ibu kita. Apakah ibu kita adalah seorang ustadzah atau ibu rumah tangga, Petani atau ibu nyai, tukang sayur, tukang bubur atau bahkan pelacur. Kita tidak bisa memilihnya. Kita tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi ibu kita. namun, kita bisa memilih dan menentukan sikap  apakah akan menjadi anak yang berbhakti atau durhaka kepada ibu kita.

Siapapun Ibu kita, beliau adalah wanita pilihan Allah SWT yang luar biasa yang dipersiapkan untuk menjaga, merawat dan membimbing kita dalam mengarungi bahtera kehidupan  didunia. Allah telah mempersiapkan segalanya dengan sempurnah. Dan memilihkan Ibu terbaik untuk kita.

Allah SWT. telah mempersiapkan wanita untuk menjadi Ibu. Sehingga seorang  wanita memiliki  satu anggota tubuh yang tidak dimiliki seorang pria.  Namanya sama dengan salah satu  Al Asma’ul husna yakni RAHIM. Yang artinya Maha penyayang.

Rahim ibu kita  telah mengemban amanah sembilan bulan lamanya. Sesuai dengan artinya yang maha penyayang, rahim telah menunjukkan kasih sayangnya dengan menjadi tempat bagi kehidupan  kita sebelum mengenal dunia. Selama sembilan bulan kita hidup dengan nyaman, tenang dan tentram dalam Rahim Ibu kita. Dan selama sembilan bulan itu pula ibu kita merasakan susah, payah dan lelah membawa kita kemana-mana. Namun, seorang ibu tak pernah mengeluh. Dia selalu bahagia menanti kehadiran kita di dunia.

Tidak hanya lelah dalam  mengandung kita selama sembilan  bulan lamanya. Seorang ibu juga mempertaruhkan nyawanya demi untuk melahirkan kita di dunia. Ibu memang bukan yang menciptakan kita, namun Ibu adalah perantara hadirnya kita di dunia.

Setelah kita hadir didunia, Ibulah yang menjaga, merawat dan membimbing kita. Dia bagaikan malaikat tanpa sayap. Pagi, siang, sore hingga malam tiba. Ibu selalu ada untuk kita. Ibu kita memang bukan koki tapi masakannya selalu kita nikmati, beliau bukan tukang laundry tapi baju kita selalu di cuci dan disetrika dengan rapi. Ibu … Kau bukan pembantu tapi kau selalu membantu anak-anakmu.

Betapa luar biasa perjuangan seorang Ibu, sehingga Suatu ketika ada seorang sahabat datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menanyakan siapakah yang paling berhak mendapatkan bakti dari anak.

Ya Rasulullah siapakah yang paling berhak menerima baktiku?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Kemudian siapa lagi? “Ibumu.” Siapa lagi? “Ibumu.” Kemudian siapa lagi? “Bapakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits Rasul tersebut menunjukkan betapa mulianya seorang ibu hingga derajatnya tiga tingkat di banding seorang ayah. Rosululloh menyebutkan tiga kali kita harus Bhakti pada ibu baru kita Bhakti pada ayah.

Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk dapat berbhakti kepada ibu : 

1. Lebih mengutamakan ridho dan kesenangan ibu daripada diri sendiri.

Lakukanlah hal-hal yang membuat ibu senang dan ridho jangan melakukan sesuatu yg membuat ibu marah dan kecewa. Belajar dengan rajin, tekun, semangat meraih cita-cita dan harapan orang tua sehingga kelak dapat mengangkat derajatnya. Kurangi waktu bermain, bergaya dan foya-foya meskipun itu sangat menyenangkan.

2. Mentaati ibu dalam semua apa yang diperintahkan dan dilarang baik sesuai keinginan atau tidak. Selama ibu kita tidak memerintahkan untuk kemaksiatan kepada Allah. Lakukanlah semua yang diperintahkan oleh ibu, selama itu baik, maka itu adalah jalan pahala bagimu.

3. Memberikan segala sesuatu yang kita ketahui bahwa hal tersebut disukai oleh ibu sebelum beliau meminta hal itu. Bahagiakan ibu kita dengan segala sesuatu yang disukainya. Jika Ibu bahagia ia akan senantiasa bersyukur serta mengucapkan do’a-do’a kebaikan dari lisan yang mustajabah sehingga mengantarkan kita pada jalan kesuksesan.

4. Bergaul kepadanya dengan cara yang baik. Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepadanya apalagi ketika usianya sudah semakin tua dan semakin lemah. Seorang ibu sangat membutuhkan kasih sayang dari anak-anaknya.

Rosululloh SAW pernah bersabda : ” Berbuat baiklah kepada ibu, sebab sorga berada di kedua telapak kakinya.

5. Berkata kepada ibu dengan lemah lembut, tidak membentak- bentak dan tidak melukai hatinya.

Ali bin Abi Tholib pernah berkata , : ” Janganlah engkau menggunakan kefasihan bicaramu (mendebat) di hadapan ibumu yang dahulu telah mengajarimu berbicara”

6.  Tawadhu’ ( Rendah hati ). Berikan penghormatan setinggi-tingginya kepada ibu dengan bersikap rendah hati kepadanya sebab beliau adalah wanita Mulia yang banyak berjasa kepada kita.

7. Mendo’akan Ibu kita. Do’akan ibu kita baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Do’a anak akan membahagiakan ibunya bahkan do’a tersebut akan menjadi amalan yang di bawanya hingga ke liang kubur sebab do’a seorang anak bagi orang tua adalah tameng dari siksa kuburnya.

Kita tidak pernah bisa memilih siapa yang akan menjadi ibu kita. Namun,  kita bisa memilih akan menjadi anak yang berbhakti atau durhaka . Jika pilihan kita adalah akan menjadi anak yang berbhakti pada ibu kita, maka beberapa cara berbhakti kepada ibu tersebut bisa kita praktekkan sebagai rasa terimakasih kita kepada malaikat tanpa sayap yg telah menjaga kita sejak kecil hingga  dewasa. Walaupun semua yang telah kita lakukan belum bisa membalas jasa-jasanya, Semoga Allah memberikan balasan berupa Sorga kepada ibu kita semua. Aamiin.

Selamat Hari Ibu 22/12/2021

Penulis : Nur Azizah, S.Pd.I | Guru PAI SMP BUANA Waru

14 thoughts on “IBUmu … IBUmu … IBUmu … !!! | refleksi hari ibu”

  1. FAREL EKA SAPUTRA

    Senyumanmu mencerahkan setiap hari dan membuatnya lebih baik dari yang terakhir. Selamat Hari Ibu mama.Bu, terima kasih telah menjadi jangkar saya di lautan kehidupan yang penuh badai ini . Aku mencintaimu dan tidak tahu di mana aku tanpamu. Semoga hari ini menyenangkan.Terima kasih untuk semuanya Bu, kamu benar-benar satu dari sejuta .Cinta kamu.Bu, kamu adalah wanita paling luar biasa dadam hidupku, dan kamu akan selalu menjadi nomor satuku. Selamat Hari Ibu.Dalam hidupku, aku belum pernah bertemu wanita seanggun, cantik, dan cantik sepertimu. Aku sangat mencintaimu, ibu .Terima kasih karena selalu ada, Bu. Selamat Hari Ibu

  2. Fatikh Julian Rachmat

    Ibu, tidak akan ada yang dapat mengantikanmu di hatiku
    Ibu, engkau adalah tempat kami pulang dan tak ingin pergi lagi.

    Di hari ibu yang bahagia ini
    Ingin ku peluk erat tubuhmu
    Berterimakasih karena telah mengasihiku
    Dan akan aku bisikkan dengan kata-kata
    Aku mencintaimu.

    Selamat Hari Ibu.

  3. Muchammad Rizky Ramadhani

    “لولا امي ما أكملت الطريق”
    “Jika bukan karena ibuku, aku takkan menyelesaikan jalan hidup ini.”

  4. Syarfa Hardhiza Elora. Kelas 7.1

    Selalu berterima kasih kepada ibu kita yang telah melahirkan kita, menjaga kita, merawat kita dari kecil sampai saat ini,dan yang selalu mendoakan kita dimanapun kita berada. Sehingga kita menjadi anak yang sukses dunia dan akhirat.

  5. Ajeng windi indah sari

    Buat mamaa….
    Terima kasih sudah merawat ku sampai dewasa..
    Terima kasih sudah mengajarkan ku…
    Dan terima kasih di setiap lelah mu
    Disini tiada kata seindah doa untuk mu ma…..
    I love you ma
    Mama…
    Aku g bisa bayangin
    Bagaimana aku hidup tanpa mu …
    Aku berharap di saat aku
    Sukses nanti mama selalu menemani
    Sehat selalu bidadari tercantik
    Selamat hari ibu mam..

  6. Nmor satukanlah Ibumu, dan jangan lupakan Ayahmu. Bahagiakan mereka, jangan menyakiti hatinya. Membaca artikel diatas, membuat saya intropeksi diri. Saya akan mencoba yang terbaik untuk Ibunda

Leave a Reply to Fatikh Julian Rachmat Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *